Tata Nama Senyawa

by
Tata Nama Senyawa
Sumber; chem4kids.com

Berzellius mengusulkan penulisan rumus kimia zat menggunakan lambang unsur yang ditulis berdampingan. Misalnya, air dinyatakan sebagai HOH, yang lalu disingkat menjadi H2O. Usul Berzellius kemudian diterima oleh para ahli kimia dengan penyesuai penulisan, yaitu menjadi H2O.

Rumus Molekul (RM)

RM menyatakan jenis dan perbandingan atom-atom unsur dalam molekul unsur atau senyawa. Beberapa contoh penulisan rumus molekul :

Molekul Nama atom Jenis atom unsur Perbandingan atom2 unsur Rumus molekul
Molekul unsur Hidrogen

Fosfor

Belerang

H

P

S

2 atom H

4 atom P

8 atom S

H2

P4

S6

Molekul senyawa Amonia N, H 1 atom N dan 3 atom H NH3
Glukosa C, H, O 6 atom C, 12 atom H, 6 atom O C6H12O6

Rumus Empiris (RE)

RE digunakan untuk menyatakan  jenis dan perbandingan paling sederhana dari atom-atom unsur dalam senyawa.

Senyawa Molekul RM = n(RE) Perbandingan atom-atom unsur Perbandingan terkecil atom-atom unsur RE
Etana C2H6 C:H = 2:6 C:H = 1:3 CH3
Glukosa C6H12O6 C:H:O = 6:12:6 C:H:O = 1:2:1 CH2O
Metana CH4 C:H = 1:4 C:H = 1:4 CH4
Propana C3H8 C:H = 3:8 C:H = 3:8 C3H8
Senyawa ion Jenis Kation Jenis Anion Perbandingan terkecil kation dan anion agar senyawa bersifat netral RE
Natrium klorida Na+ Cl 1 ion Na+ dan 1 ion Cl NaCl
Magnesium florida Mg2+ F 1 ion Mg2+ dan 2 ion F MgF2
Besi (II) oksida Fe2+ O2- 1 ion Fe2+ dan ion O2- FeO
Besi (III) oksida Fe3+ O2- 2 ion Fe3+ dan 3 ion O2- Fe2O3

Tata Nama Senyawa Anorganik

a. Senyawa Biner dari Logam dan Non Logam (Ionik)

Pada senyawa anoranik jenis ini, logam membentuk ion positif (kation) dan non logam membentuk ion negatif (anion). Tabel di bawah ini diberikan beberapa nama anion dan kation :

Kation Monovalen

X+1

Kation Bivalen

X+2

Kation Trivalen

X+3

Kation Tetravalen

X+4

Litium, Li+ Magnesium, Mg2+ Alumunium, Al3+ Timah (IV), Sn4+
Natrium, Na+ Kalsium, Ca2+ Emas, Au3+ Timbal (IV), Pb4+
Kalium, K+ Barium, Ba2+ Besi (III), Fe3+ Platina, Pt4+
Perak, Ag+ Timah (II), Sn2+ Kromium, Cr3+  
Emas, Au+ Timbal (II), Pb2+    
Tembaga (I), Cu+ Tembaga (II), Cu2+    
  Besi (II), Fe2+    
  Nikel, Ni2+    
  Platina, Pt2+    
  Seng, Zn+2    
Anion Monovalen

X

Anion Bivalen

X2-

Anion Trivalen

X3-

Anion Tetravalen

X4-

Hidrida, H Oksida, O2- Nitrida, N3- Silsilida, Si4-
Klorida, Cl Sulfida, S2- Arsenida, As3-  
Bromida, Br Telurida, Te2- Fosfida, P3-  
Florida, F Selenida, Se2-    
Iodida, I      

Tata nama senyawa biner dari logam dan non logam adalah sebagai berikut :

  • Penamaan dimulai dari namakation diikut nama anion, mis: AgCl (Perak klorida)
  • Untuk logam yang dapat membentuk beberapa kation dengan muatan berbeda, maka muatan kationnya dinyatakan dengan angka romawi, mis: Fe2O3 (Besi (III) oksida)

b. Senyawa Biner dari Unsur Non Logam dan Non Logam

Tata nama senyawa biner dari non logam dan non logam  mengikuti aturan berikut :

  • Penamaan senyawa mengikuti urutan berikut

B – Si – As – C – P – N – H – S – I – Br – Cl – O – F

Contoh: HCl (nama H lalu nama Cl), ClF (nama Cl lalu nama F), PCl3 (nama P lalu nama Cl).

  • Penamaan dimulai dari nama logam pertama diikuti nama non logam kedua yang diberi akhiran –ida.

Contoh : HCl (hidrogen klorida), ClF (klorin flourida).

  • Tata nama IUPAC tidak perlu digunakan untuk senyawa yang memiliki nama trivial

Contoh : H2O (air), NH3 (amonia)

  • Jika dua jenis non logam dapat membentuk lebih dari satu jenis senyawanya maka digunakan awalan yang berasal dari bahasa latin sesuai angka indeks dalam rumus kimianya.

Contoh : CO (karbon monoksida), CO2 (karbon dioksida), P4O10 (tetrafosforus dekaoksida)

1 = Mono 6 = Heksa
2 = Di 7 = Hepta
3 = Tri 8 = Okta
4 = Tetra 9 = Nona
5 = Penta 10 = Deka

c. Senyawa yang Mengandung Ion Poliatom

Poliatom Monovalen

 

Poliatom Bivalen

 

Poliatom Trivalen

 

Amonium, NH4+

Hidroksida, OH

Asetat, CH3COO

Sianida, CN

Sianat, OCN

Tiosianat, SCN

Nitrit, NO2

Nitrat, NO3

Hipoklorit, ClO

Klorit, ClO2

Klorat, ClO3

Perklorat, ClO4

Hipobromit, BrO

Bromat, BrO3

Perbromat, BrO4

Hipoiodit, IO

Iodat, IO3

Periodat, IO4

Permanganat, MnO4

Karbonat, CO32-

Oksalat, C2O42-

Sulfit, SO32-

Sulfat, SO42-

Tiosulfat, S2O32-

Silikat, SiO2

Kromat, CrO42-

Dikromat, Cr2O72-

Manganat, MnO42-

 

Arsenit, AsO33-

Arsenat, AsO43-

Antimonit, SbO33-

Antimonat, SbO43-

Fosfit, PO33-

Fosfat, PO43-

Tata nama senyawa yang mengandung poliatom mengikuti aturan berikut :

  • Untuk senyawa yang terdiri dari kation logam/poliatom dan aniom mono/poliatom, maka penamaan dimulai dari nama kation diikuti nama anion

Contoh : NaOH (Natrium hidroksida), KCN (Kalium sianida), Al2(SO4)3 (Alumunium sulfat), NH4Cl (amonium klorida), (NH4)2SO4 (amonium sulfat).

d. Senyawa yang Bersifat Asam

Aturan yang berlaku untuk penamaaan senyawa asam adalah :

  • Penamaan dimulai dengan kata “asam” diikuti nama sisa asamnya, yakni anion non logam (mono/poliatom).

Contoh : HCl (asam klorida), HCN (asam sianida), CH3COOH (asam asetat)

Tata Nama Senyawa Organik

Aturan tata nama senyawa organik adalah sebagai berikut :

  1. Senyawa organik paling sederhana hanya mengandung atom C dan H. Nama senyawa dimulai dengan awalan sesuai jumlah atom C dan diberi akhiran –ana.
Rumus kimia Jumlah atom C Awalan Nama senyawa
CH4 1 Met- Metana
C2H6 2 Et- Etana
C3H8 3 Prop- Propana
C4H10 4 But- Butana
C5H12 5 Pent- Pentana
  1. Jika atom H, diganti oleh –OH, maka akhiran –ana diganti menjadi –anol.
  2. Jika atom H diganti oleh atom halogen (F, Cl, Br, I), maka diberi awalan halo- (floro, kloro, bromo, iodo). Jika lebih dari 1 atom H diganti dengan lebih dari 1 atom halogen sejenis, maka gunakan awalan di, tri, tetra (seperti aturan tata nama pada senyawa anorganik).
  3. Jika atom H diganti gugus –NH2, maka akhiran –ana diganti dengan akhiran –amina
  4. Jika atom H diganti dengan gugus –NO, maka diberi awalan nitro
  5. Jika gugus –CH3 diganti dengan gugus –COOH, maka nama pertama senyawa adalah ‘asam’ diikuti nama senyawa tetapi akhiran –ana diganti dengan –anoat
  6. Senyawa organik penting lainnya, dimana nama trivialnya lebih sering digunakan:
Rumus Kimia Nama Senyawa Nama Lazim
C6H6

C6H5OH

C6H5COOH

C6H5NH2

Benzena

Hidroksibenzena

Asam karboksilat benzena

Aminobenzena

Fenol

Asam benzoat

Anilin

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *