Old Money: Gaya Hidup Berkelas atau Hanya Image Palsu yang Menguasai Generasi Milenial?

by

Gaya hidup old money kini menjadi fenomena yang ramai diperbincangkan, terutama di kalangan generasi milenial dan Gen Z. Istilah ini merujuk pada kekayaan yang diwariskan secara turun-temurun, yang sering diasosiasikan dengan selera berkelas, elegansi, dan kesederhanaan yang berakar pada tradisi. Namun, ketika gaya hidup old money diadopsi oleh generasi muda yang berupaya menampilkan citra ini di media sosial, muncul pertanyaan: apakah ini mencerminkan nilai sebenarnya, atau sekadar image palsu?

Apa Itu Old Money?

Old money biasanya mengacu pada individu atau keluarga yang telah kaya selama beberapa generasi. Kekayaan ini biasanya dihasilkan dari investasi, kepemilikan bisnis, atau tanah, bukan dari pendapatan yang didapatkan secara instan seperti dalam fenomena new money.

Gaya hidup old money sering dikaitkan dengan:

  • Pakaian yang Tak Lekang oleh Waktu: Mode klasik seperti blazer, kemeja putih, sepatu kulit, atau gaun sederhana dari merek ternama namun tidak mencolok.
  • Hobi Berkelas: Aktivitas seperti bermain polo, golf, tenis, atau membaca buku klasik.
  • Pendekatan Minimalis: Menghindari kesan berlebihan atau konsumtif, dengan fokus pada kualitas daripada kuantitas.

Old Money dan Generasi Milenial

Fenomena old money aesthetic semakin populer di media sosial, terutama di platform seperti Instagram dan TikTok. Generasi milenial dan Gen Z terinspirasi oleh estetika ini, sering kali melalui gaya busana, interior rumah, atau konten yang memberikan kesan elegansi dan eksklusivitas.

Namun, banyak dari mereka yang tidak berasal dari latar belakang old money. Dalam kasus ini, mereka hanya menciptakan ilusi gaya hidup tersebut. Hal ini memunculkan kritik bahwa estetika old money hanyalah cara lain untuk menampilkan citra palsu yang tidak mencerminkan realitas ekonomi kebanyakan orang.

Mengapa Old Money Menarik?

Ada beberapa alasan mengapa estetika old money menarik perhatian generasi muda:

  1. Romantisme Masa Lalu
    Old money diasosiasikan dengan tradisi, stabilitas, dan keanggunan masa lalu, yang memberikan pelarian dari dunia modern yang serba cepat dan sering kali kacau.
  2. Kontra dengan Gaya Hidup New Money
    Di tengah budaya konsumtif yang berlebihan, estetika old money menawarkan narasi kesederhanaan dan keanggunan. Ini menjadi alternatif bagi flashy lifestyle yang sering terlihat dalam budaya selebriti atau influencer.
  3. Kesadaran Merek dan Status Sosial
    Gaya ini secara implisit menekankan kemewahan melalui merek-merek tertentu, meskipun dalam bentuk yang tidak mencolok. Hal ini tetap menjadi indikator status sosial yang diinginkan.

Kritik terhadap Estetika Old Money

  1. Ilusi Kekayaan
    Banyak orang yang mengadopsi gaya old money hanya mengejar tampilan luar tanpa memiliki latar belakang ekonomi atau tradisi yang sebenarnya. Ini menimbulkan pertanyaan: apakah gaya ini tentang nilai atau sekadar pencitraan?
  2. Elitisme Terselubung
    Old money aesthetic dapat memperkuat narasi yang menempatkan kelas sosial tertentu di atas yang lain, menciptakan jurang antara mereka yang “pantas” dengan mereka yang hanya “berpura-pura”.
  3. Realitas yang Berbeda
    Kebanyakan generasi milenial menghadapi tantangan ekonomi, seperti biaya hidup tinggi dan ketidakstabilan karier. Dalam konteks ini, mengejar gaya hidup old money bisa dianggap tidak relevan atau bahkan tidak realistis.
  4. Komodifikasi Estetika
    Dengan maraknya konten influencer yang mempromosikan gaya old money, estetika ini telah kehilangan nilai otentiknya dan berubah menjadi alat pemasaran. Apa yang dulu melambangkan tradisi kini menjadi tren konsumerisme.

Old Money: Antara Gaya dan Esensi

Bagi sebagian orang, old money aesthetic adalah penghormatan terhadap nilai-nilai kesederhanaan dan keanggunan yang diwariskan. Namun, bagi yang lain, ini hanya menjadi tren yang melupakan esensi sebenarnya dari gaya hidup tersebut, yaitu keberlanjutan, pendidikan, dan kontribusi sosial.

Gaya hidup old money sejatinya lebih dari sekadar estetika: ia mencerminkan sikap menghargai nilai-nilai mendalam, seperti tanggung jawab, integritas, dan kebijaksanaan. Ketika estetika ini diambil tanpa memahami nilai-nilai tersebut, ia kehilangan maknanya dan hanya menjadi alat pencitraan.

Fenomena old money di kalangan generasi milenial menunjukkan betapa besar pengaruh tren media sosial dalam membentuk gaya hidup dan identitas. Namun, alih-alih hanya mengejar estetika, penting bagi generasi muda untuk memahami esensi dari gaya hidup ini. Pada akhirnya, old money bukan hanya soal tampilan, tetapi juga tentang nilai-nilai yang mendasarinya: kesederhanaan, kualitas, dan tanggung jawab. Tanpa itu, gaya old money hanya akan menjadi citra kosong di dunia yang sudah terlalu banyak dikuasai ilusi.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *