Isra Miraj yang diperingati setiap 27 Rajab merupakan salah satu peristiwa penting dalam perjalanan keislaman Nabi Muhammad SAW. Perjalanan ini menjadi peristiwa penting bagi Nabi Muhammad karena pada peristiwa ini Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah untuk menjalankan shalat lima waktu dari Allah SWT.
Pada Tahun 2024 ini Peringatan Isra Miraj ditetapkan pada Kamis, 8 Februari 2024 kalender Masehi. Jika dikonversi ke dalam kalender Masehi, 27 Rajab selalu jatuh di tanggal yang berbeda setiap tahunnya. Hal ini disebabkan oleh perbedaan penanggalan antara kalender Hijriah dan Masehi.
Kalender Masehi menggunakan sistem penanggalan yang didasarkan pada peredaran bumi mengelilingi matahari. Sementara kalender Hijriah menggunakan sistem penanggalan yang didasarkan pada peredaran bulan mengitari bumi.
Dalam bahasa Arab, Isra Miraj biasanya ditulis sebagai al-‘Isra’ wal-Mi’raj (الإسراء والمعراج). Istilah ini terdiri atas dua kata, yaitu isra’ dan mi’raj. Keduanya sendiri memiliki arti yang berbeda. Kata isra’ berasal dari kata sara yang artinya ‘perjalanan malam’. Sementara itu, mi’raj dalam bahasa Arab berarti ‘kendaraan’, ‘alat untuk naik’, ataupun ‘tangga’. Bentuk jamaknya adalah ma’arij yang berarti ‘tempat-tempat naik’.
Mari kita telusuri lebih dalam tentang peristiwa Isra Mi’raj yang membawa berkah dan hikmah bagi umat Islam.
- Isra: Perjalanan Ajaib pada Malam yang Mulia
Peristiwa Isra terjadi pada malam yang sangat berkah, ketika Malaikat Jibril datang kepada Nabi Muhammad SAW di Masjid al-Haram di Makkah. Dalam sekejap mata, Rasulullah diangkat menuju Masjid al-Aqsa di Yerusalem dengan kendaraan langit, Buraq. Perjalanan ini bukan hanya fisik tetapi juga perjalanan spiritual yang luar biasa.
Isra menegaskan kekuasaan Allah untuk mengatur waktu dan ruang. Di Masjid al-Aqsa, Rasulullah SAW memimpin doa bersama para nabi dan rasul yang telah wafat sebelumnya, menggambarkan persatuan dan kelanjutan risalah Allah.
- Mi’raj: Naik ke Langit dan Pertemuan dengan Allah
Setelah Isra, peristiwa Mi’raj menggambarkan perjalanan Nabi Muhammad SAW ke langit. Rasulullah SAW naik melalui tujuh langit, bertemu dengan para nabi, termasuk Nabi Musa dan Nabi Isa, dan akhirnya sampai di Sidrat al-Muntaha, batas antara penciptaan dan keberadaan Allah.
Di Sidrat al-Muntaha, Nabi Muhammad SAW berbicara langsung dengan Allah, menerima perintah salat lima waktu, dan melihat pemandangan surgawi yang tak terbayangkan. Mi’raj mengingatkan umat Islam akan kedekatan dan ketinggian tempat yang diberikan Allah kepada Rasulullah sebagai utusan-Nya.
- Makna dan Hikmah Isra Mi’raj Bagi Umat Islam
Penguatan Iman: Peristiwa Isra Mi’raj menguatkan iman umat Islam, menunjukkan keajaiban Allah yang tidak terbatas dan kebesaran Nabi Muhammad SAW sebagai rasul terakhir.
Kewajiban Salat: Pada saat Mi’raj, Allah memberikan kewajiban salat lima waktu kepada umat Islam. Hal ini menunjukkan pentingnya salat sebagai sarana komunikasi langsung dengan Allah.
Ujian dan Hikmah: Perjalanan Nabi Muhammad SAW ke langit juga menunjukkan penderitaan dan ujian yang dihadapi oleh para nabi sepanjang sejarah, mengingatkan umat Islam akan makna kesabaran dan keteguhan dalam menghadapi cobaan.
Isra Mi’raj adalah peristiwa luar biasa yang memperlihatkan kedalaman spiritual dan kebesaran Allah. Peristiwa ini bukan hanya kisah sejarah, tetapi juga merupakan sumber inspirasi dan petunjuk bagi umat Islam dalam memperkuat iman, meneguhkan kewajiban, dan meresapi keajaiban perjalanan spiritual menuju Allah. Dalam mengenang Isra Mi’raj, mari kita tingkatkan ketaatan dan kecintaan kita kepada Allah, mengikuti jejak Rasulullah SAW yang menjadi suri tauladan bagi seluruh umat manusia. Semoga Kita Senantiasa Meneladani Akhlak Nabi Untuk Kehidupan yang Damai